Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Telegram (pixabay.com/users/victoria_borodinova)
Telegram (pixabay.com/users/victoria_borodinova)

Intinya sih...

  • Rusia membatasi akses warga ke WhatsApp dan Telegram.

  • Marak aksi kriminalitas dan penipuan lewat dua aplikasi tersebut.

  • Layanan WhatsApp dan Telegram dibatasi sejak akhir pekan lalu.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Komunikasi Rusia (Roskomnadzor) mengadakan pembatasan video call dan telepon lewat aplikasi WhatsApp dan Telegram pada Rabu (13/8/2025). Langkah ini disebut untuk melindungi warga dari tindak kriminalitas dan penipuan. 

“Kedua platform ini secara parsial dimiliki oleh asing dan sedang dibatasi untuk menghindari aktivitas kriminalitas. Hampir seluruh penipuan berasal dari layanan pesan singkat asing yang menolak memastikan keamanan pengguna di Rusia,” ungkapnya. 

Pada akhir Juli, Rusia memperingatkan WhatsApp untuk bersiap keluar dari pasar di negaranya. Peringatan ini diberikan setelah aplikasi di bawah naungan Meta itu masuk dalam daftar perangkat lunak negara musuh. 

1. Tuding WhatsApp tidak patuhi hukum Rusia

logo WhatsApp di ponsel (pexels.com/@anton-8100)

Pada hari yang sama, Anggota Parlemen Rusia, Anton Nemkin menuding WhatsApp dan Telegram tidak mengikuti hukum di Rusia selama bertahun-tahun. Keduanya dianggap tidak bersedia menghapus konten terlarang di Rusia. 

“Pembatasan parsial untuk telepon dan video call kepada WhatsApp dan Telegram ini dibutuhkan untuk melindungi warga dari banyaknya sejumlah tindakan kriminal di ranah digital, termasuk penipuan lewat telepon dan internet,” ujar Nemkin, dikutip dari The Moscow Times

Wakil Kepala Dewan Publik di Kementerian Pembangunan Digital Rusia, Rifat Sabitov mengatakan, kedua platform tersebut bekerja sama dengan intelijen Prancis dan Inggris. Keduanya juga tidak mengikuti aturan yang diminta oleh otoritas Rusia. 

“Tindakan WhatsApp dan Telegram adalah bentuk standar ganda dan menimbulkan ancaman kedaulatan dan keamanan dari warga Rusia. Kedua aplikasi tersebut menjadi infrastruktur agar pelaku kriminal tidak dapat ditindak,” tandasnya. 

2. Layanan WhatsApp dan Telegram dibatasi sejak akhir pekan lalu

Ilustrasi logo WhatsApp. (unsplash.com/@alexbemore)

Sejak akhir pekan lalu, layanan WhatsApp dan Telegram telah dibatasi sehingga sulit diakses. Dalam 24 jam, Telegram sudah mendapatkan lebih dari 6 ribu komplain dan WhatsApp sudah menerima lebih dari 2 ribu komplain soal layanannya. 

Perwakilan dari proyek pengawas digital, Na Svyazi mengatakan bahwa gangguan kepada dua aplikasi tersebut bukan karena kecelakaan. Namun, gangguan ini dilakukan otoritas Rusia untuk menguji pemblokiran layanan telepon kedua aplikasi tersebut, dilansir Novaya Gazeta.

Sebelumnya, otoritas Rusia juga sudah bertanggung jawab atas lebih dari 2 ribu pemutusan akses internet lokal dan pembatasan pada Juli. Pembatasan ini dua kali lipat dibandingkan catatan pembatasan internet pada bulan sebelumnya. 

3. Ukraina sebut Rusia merekrut remaja lakukan sabotase lewat Telegram

Bendera Ukraina. (pexels.com/andrii-smuryhin)

Badan Keamanan Ukraina (SBU) menangkap seorang remaja borussia 19 tahun di Kiev yang direkrut oleh intelijen Rusia. Ia mengaku menerima tawaran melakukan sabotase dari Telegram. 

Pihaknya mengatakan agen muda itu mendapatkan misi untuk menyewa apartemen di Kiev dan merakit alat peledak. Kemudian Rusia berupaya menarik tentara Ukraina agar datang ke apartemen tersebut dan meledakkannya dari jarak jauh. Beruntung tidak ada korban jiwa, dilansir Kyiv Post.  

Setelah misinya di Kiev gagal, pemuda itu mendapatkan tugas baru untuk melakukan aksi yang sama di Pryluky, Chernihiv. Salah satu tugasnya adalah membakar sebuah kendaraan militer Ukraina. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team