Rusia-Belarus Setujui Perjanjian Jaminan Keamanan Bersama

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko, pada Jumat (5/12/2024), resmi menyetujui perjanjian jaminan keamanan bersama dalam Union State. Persetujuan ini disebut sebagai cara untuk mengamankan kedua negara dari Barat.
Belarus selama ini menjadi sekutu terdekat Rusia di Eropa karena sama-sama mendapat sanksi Barat. Negara Eropa Timur itu bahkan mengadakan penangkapan oposisi dan keluarganya secara massal menjelang pilpres pada Januari 2025.
1. Akan kirim misil balistik antarbenua Oreshnik ke Belarus
Dengan pertemuan di Minsk, Putin mengungkapkan bahwa perjanjian ini memungkinkan menggunakan berbagai cara untuk mengamankan Rusia dan Belarus, termasuk mengirim misil Oreshnik ke Belarus.
"Sejak kami menandatangani perjanjian jaminan keamanan maka seluruh cara akan dilakukan untuk keamanan. Saya menganggap pengiriman misil Oreshnik ke teritori Republik Belarus sangat memungkinkan," tuturnya, dilansir dari TVP World.
Ia menambahkan, pengiriman misil tersebut kemungkinan akan dilakukan pada paruh kedua tahun depan. Rencana ini sesuai dengan dimulainya produksi sistem persenjataan rudal balistik antarbenua tersebut secara massal di Rusia.
Sebelumnya, Putin sudah mengungkapkan kemungkinan menggunakan misil Oreshnik untuk menyasar pusat pemerintahan di Kiev, jika Ukraina terus menggunakan senjata jarak jauh Barat ke teritori Rusia.