Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rumania Klaim Rusia Lancarkan Serangan Siber saat Pemilu

bendera Rumania dan NATO (twitter.com/AngelTilvar)
Intinya sih...
  • Rusia melakukan intervensi dalam pilpres Rumania dengan serangan siber dan kampanye media sosial.
  • Badan Intelijen Rumania mengungkapkan bukti bahwa data pemilu dipublikasikan dalam platform kriminalitas siber Rusia.
  • Calon presiden Calin Georgescu dituduh menerima dukungan dari Rusia, namun ia membantah tudingan tersebut.

Jakarta, IDN Times - Badan Intelijen Rumania (SRI), pada Rabu (4/12/2024), mengungkapkan terdapat upaya intervensi Rusia dalam pilpres di negaranya. Moskow diklaim sudah ikut melakukan serangan hybrid untuk mempengaruhi hasil pilpres di Rumania. 

Pada Februari, laman resmi milik Parlemen Rumania terdampak serangan siber dan mengakibatkan kebocoran data pejabat, termasuk Perdana Menteri Rumania Marcel Ciolacu. Maraknya serangan siber ini di tengah memanasnya hubungan Rusia-Rumania. 

1. Terdapat 85 ribu serangan siber di Rumania

SRI mengungkapkan bukti bahwa data dalam laman pemilu Rumania dipublikasikan dalam platform kriminalitas siber Rusia. Pihaknya mengklaim, data itu didapat melalui pihak resmi atau mengeksploitasi server latihan. 

"Kami sudah mengidentifikasi lebih dari 85 ribu serangan siber yang ditujukan untuk mengeksploitasi sistem yang rawan. Serangan ini terus berlanjut hingga hari pemilu dan malam setelah pemilu," terangnya, dilansir Reuters.

Institusi Rumania tersebut menyatakan bahwa kampanye serangan siber yang besar ini menunjukkan pelaku memiliki kapabilitas untuk menyerang sebuah negara. Pihaknya melihat Rumania sudah ditetapkan sebagai negara tidak bersahabat bagi Rusia dan tidak memungkiri ancaman ini. 

2. Terdapat kampanye besar mendukung Georgescu di TikTok

SRI menambahkan, terdapat kampanye besar-besaran mempromosikan calon presiden Calin Georgescu beberapa pekan menjelang pilpres. Sebanyak 25 ribu akun TikTok terlihat sangat aktif mendukung Georgescu dalam 2 pekan sebelum pilpres. . 

"Aktivitas akun tersebut dapat dikoordinir oleh sebuah negara. Kami melihat adanya sebuah perusahaan marketing digital yang tersohor dan terlibat dalam kampanye ini. Mereka yang terlibat dalam aksi ini sudah memahami cara kerja dan peraturan di TikTok," ungkapnya, dikutip Politico

Sementara itu, sebanyak 800 akun yang sudah dibuat sejak 2016, tapi baru aktif pada November tahun ini. Pelaku juga sudah mempelajari agar kampannye dukungan kepada Georgescu di TikTok dapat tembus tanpa dikenali sebagai kampanye politik. 

Di sisi lain, Georgescu mengaku tidak pernah mengeluarkan uang untuk promosi. Ia bahkan mengaku tidak pernah mengampanyekan dirinya sebagai presiden di negara Eropa Timur tersebut. 

3. Georgescu sebut dirinya tidak pro-Rusia

Pada hari yang sama, Georgescu mengaku bahwa dirinya bukanlah pro-Rusia seperti yang disebarluaskan. Namun, calon presiden sayap kanan tersebut mengatakan dirinya mendorong Rumania agar menjadi negara yang mandiri. 

"Saya tertarik menjadikan Rumania sebuah negara berdaulat dan memiliki kemandirian. Kemerdekaan dan kebebasan datang dari kalian semua yang mampu membiayai hidup Anda sendiri," ujarnya, dikutip Associated Press.

Sementara itu, Georgescu dikenal luas memiliki sikap  kontroversial dengan rencana memasukkan pemimpin pada masa fasis sebagai pahlawan nasional. Ia pun membantah tudingan memiliki hubungan dengan organisasi kriminal 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us