Volodymyr Zelensky (Twitter.com/Володимир Зеленський)
Perusahaan satelit swasta Maxar memantau pertempuran di Ukraina dari langit. Dalam kabar terbaru yang mereka bagikan, konvoi besar militer Rusia membentang sejauh 25 kilometer.
Konvoi itu terdiri dari kendaraan lapis baja, artileri dan kendaraan pendukung. Mereka menuju ibu kota Kiev yang sampai saat ini begitu kokoh dipertahankan oleh tentara Ukraina yang dibantu rakyat sipil.
Dilansir Associated Press, papan reklame di jalanan kota Kiev ditulisi pesan "Putin kalah perang. Seluruh dunia bersama Ukraina." Ada juga tulisan yang menyuruh tentara Rusia untuk ingat keluarga mereka di rumah dan segera pulang dari Ukraina.
Dalam lima hari serangan tentara Rusia ke Ukraina telah menyebabkan negara itu terisolasi secara internasional. Negara-negara Barat dan lainnya telah menjatuhkan sanksi ekonomi ke Rusia.
Presiden Zelensky, dikutip Al Jazeera, baru-baru ini mendesak diberlakukannya zona larangan terbang untuk pesawat Rusia. Aturan itu untuk menghentikan pesawat bomber Rusia yang dikerahkan ke Ukraina.
Namun Kongres Amerika Serikat (AS) menolak permintaan Zelensky. Gedung Putih juga sepertinya tidak akan menuruti permintaan tersebut.
Larangan terbang untuk pesawat Rusia bagi AS, berarti konfrontasi langsung yang bakal merembet ke eskalasi militer. Senator Chris Murphy mengatakan "itu (larangan terbang) ide buruk dan Kongres tidak akan pernah mengizinkannya."
Menurut Murphy, bantuan peralatan militer untuk Ukraina, bantuan kemanusiaan dan sanksi yang melumpuhkan Rusia serta pengerahan pasukan AS ke sayap NATO di Eropa Timur adalah langkah yang benar.
"Tetapi perang langsung antara dua kekuatan nuklir dunia seharusnya tidak dimulai."