Jakarta, IDN Times - Rusia diduga telah merelokasi tentara dan pangkalan militer dari Suriah ke Libya usai kejatuhan Presiden Bashar al-Assad pada awal Desember. Langkah ini sebagai kelanjutan kelancaran operasi militer dan pengaruh Rusia di Afrika dan Timur Tengah.
Ukraina dan pemerintahan baru Suriah sepakat memulihkan hubungan bilateral usai diputus pada Juni 2022. Sementara, Pemimpin Suriah Ahmed al-Sharaa ingin melanjutkan hubungan baik dengan Moskow meskipun memprediksi tentara Rusia akan ditarik dari negaranya.