Rusia disebut menggunakan pangkalan militer di Tajikistan untuk melancarkan operasinya di Afghanistan. Pangkalan militer Rusia bekas Uni Soviet di Tajikistan menjadi salah satu yang terpenting dan terbesar yang mampu menampung 7 ribu pasukan.
Di sisi lain, Tajikistan menjadi pihak yang diuntungkan selama berlangsungnya perang AS di Afghanistan. Rezim Dushanbe mendapatkan keuntungan dari pendanaan keamanan perbatasan dan pengiriman peralatan tempur AS ke Afghanistan, dikutip The Diplomat.
Sejak 1992, AS sudah memberikan sebesar 330 juta dolar AS (Rp5,3 triliun) untuk membantu keamanan di Tajikistan. Pada November 2021, bantuan keamanan AS ke Tajikistan mencapai 11,4 juta dolar AS (Rp185,2 miliar) dan menjadi pemberi bantuan terbesar bagi negara Asia Tengah itu.
Pada saat yang sama, Tajikistan menjadi tempat berlindung agen Rusia dan penyelundupan senjata ke Afganistan. Sementara, Rusia mengirimkan uang ke Afghanistan menggunakan sistem hawala.