Jakarta, IDN Times – Rusia telah menjadi target sanksi besar-besaran yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat setelah negara itu melakukan invasi ke Ukraina. Selain sanksi, banyak bisnis internasional, termasuk McDonald's, Coca-Cola dan Pepsi, juga menangguhkan atau menghentikan bisnis mereka di Rusia.
Sebagai tanggapan atas hal ini, negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu berjanji untuk membalas dengan menyusun rencana untuk menyita aset perusahaan barat yang meninggalkan negara itu.
Sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Sabtu (12/3/2022), kementerian ekonomi negara itu mengatakan dapat mengambil kendali sementara atas bisnis yang keluar dengan asing melebihi 25 persen.
