Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov, pada Minggu (14/7/2024), mengaku tidak terkejut dengan penembakan kepada mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Butler, Pennsylvania. Ia mengklaim aksi itu imbas dari panasnya iklim politik yang dibuat oleh pemerintahan saat ini.
Sebelumnya, terdapat dugaan bahwa Rusia menginginkan agar Trump terpilih sebagai Presiden AS pada tahun ini. Dalam kampanyenya, Trump juga mengungkapkan bahwa jika dirinya terpilih kembali, maka ia mampu menghentikan perang Rusia-Ukraina dalam sehari.