Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Gunakan Tawanan Perang Ukraina sebagai Tameng Perang

Tentara Rusia saat menjalani latihan militer. (twitter.com/mod_russia)

Jakarta, IDN Times - Militer Ukraina, pada Minggu (14/7/2024), mengungkapkan bahwa Rusia menggunakan tawanan perang Ukraina sebagai tameng dalam pertempuran. Moskow juga disebut mengirimkan kembali tentara yang sudah terluka ke medan perang. 

Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia terus meningkatkan serangan di bagian timur Ukraina. Namun, Badan Intelijen Militer Ukraina (HUR) menyebut Moskow akan melancarkan serangan baru di Sumy dan Chernihiv. 

1. Tawanan Ukraina digunakan Rusia sebagai tameng manusia

Tentara Ukraina. (x.com/DefenceU)

Sejumlah tentara Ukraina mengungkapkan di laman Telegraph, mereka melihat sendiri tawanan perang dari negaranya dimanfaatkan oleh militer Rusia sebagai tameng manusia dalam melancarkan serangan. 

"Ini sangat memilukan dan menyayat hati kami dari dalam. Perilaku seperti ini kepada tawanan perang sangat tidak dapat diterima dan dilarang oleh konvensi mana pun," ungkap salah satu tentara Ukraina. 

Tawanan perang itu ditangkap ketika Moskow berhasil melancarkan serangan di Avdiivka. Tameng tersebut umumnya ditempatkan di kendaraan unit infantri yang tidak dilengkapi dengan kendaraan lapis baja untuk mencegah diserang militer Ukraina. 

2. Rusia disebut tidak evakuasi tentaranya yang terluka

Tank milik angkatan bersenjata Rusia. (twitter.com/mod_russia)

Tentara Ukraina, yang dinamai Hunter, mengungkapkan Rusia kerap lalai dalam mengevakuasi tentara yang terluka. Mereka pun akhirnya kembali menugaskan pasukan yang terluka ke medan perang. 

"Pasukan Rusia yang terluka ditinggalkan begitu saja hingga tewas. Ini adalah situasi yang umum terjadi ketika pasukan Rusia ditangkap oleh tentara Ukraina. Mereka kerap dibiarkan tewas tanpa makanan dan minuman oleh atasannya," terangnya. 

Ia pernah menemukan seorang tentara Rusia dalam keadaan kaki yang membusuk akibat terkena potongan serpihan besi. 

"Dia tidak dievakuasi karena alasan tertentu. Kemudian di Dnipro, tim medis kita mengamputasi kakinya agar dia bisa selamat," ujar salah satu tentara Ukraina bernama Vlad. 

3. Rusia klaim rebut Desa Urozhaine di Donetsk

Konvoi kendaraan militer Rusia. (facebook.com/mod.mil.rus)

Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukannya sudah mengambilalih Desa Urozhaine di Donetsk, Ukraina. Pernyataan ini menyusul keberhasilan Moskow mengambil alih Avdiivka pada Februari lalu. 

"Sebagai hasil kesuksesan agresi militer di timur Ukraina, pasukan kami sudah mengontrol Desa Urozhaine, Donetsk. Sekarang mereka melakukan operasi pembersihan dan penjinakkan ranjau," tuturnya, dilansir Reuters.

Di sisi lain, militer Ukraina menampik klaim Rusia dan menyebut pertempuran masih terus terjadi di area tersebut. Kiev menyebut, Rusia sudah melancarkan 18 kali serangan di Urozhaine dan area sekitarnya sejak Minggu. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us