Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kanan)/ (Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin. twitter.com/KremlinRussia_E, Volodymyr Zelenskyy, Presiden Ukraina (Twitter.com/ Володимир Зеленський))

Jakarta, IDN Times - Perang antara Rusia dan Ukraina masih berlanjut dan belum ada tanda-tanda bakal selesai hingga sekarang. Di tengah gempuran Moskow ke Kiev, beredar laporan, Rusia pernah menawarkan akan mengakhiri invasinya ke Ukraina dengan satu syarat.

Syarat tersebut adalah Ukraina harus membatalkan aplikasi bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO. Tawaran ini sempat diajukan Rusia pada 2022 lalu.

Dilansir dari Newsweek, Rabu (29/11/2023), politikus Ukraina bernama David Arakhamia mengungkapkan adanya tawaran Rusia tersebut kala diwawancara dengan sebuah media.

"Ada tawaran itu, rancangan perjanjian perdamaian tersebut. Rusia berjanji akan mengakhiri invasi jika Ukraina netral dan batal bergabung dengan NATO," kata Arakhamia.

1. Ukraina tak percaya Rusia bakal tepati janji

PM Inggris, Boris Johnson dan Presiden Ukraina, Volodmyr Zelenskyy. (twitter.com/Boris Johnson)

Meski demikian, Arakhamia mengungkapkan para pejabat Ukraina tidak percaya dengan tawaran dan janji dari Rusia tersebut.

"Tidak ada. Tak ada kepercayaan pada Rusia, dan tidak ada jaminan soal itu. Hal itu hanya bisa dilakukan jika ada jaminan keamanan," ujarnya.

Dia juga membeberkan tujuan kunjungan eks Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang mendadak ke Kiev tahun lalu. Salah satunya adalah meminta Ukraina tidak meneken perjanjian apapun dengan Rusia dan terus berjuang melawan Rusia.

2. Rusia kirim serangan drone terbesar selama invasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di