Rusia Pertimbangkan Cara Balas Barat yang Kirim Rudal ke Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mengkaji strategi untuk merespons jika Barat membantu Ukraina melancarkan serangan jarak jauh. Ukraina telah menerima rudal jarak jauh dari Barat, tapi belum pernah digunakan.
Perang kedua negara itu telah berlangsung sejak Februari 2022. Dalam perang ini, Ukraina mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
1. Masih terlalu dini untuk Rusia memiliki tanggapan tepat
Putin menilai, masih terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti bagaimana negara akan bereaksi terhadap langkah seperti itu. Dia menyampaikan Moskow harus menanggapinya sebagaimana mestinya dan berbagai pilihan sedang dikaji.
"(Kementerian Pertahanan Rusia) sedang memikirkan cara untuk menanggapi kemungkinan serangan jarak jauh di wilayah Rusia, mereka akan menawarkan berbagai tanggapan," kata Putin, dikutip dari Reuters.
Putin menggambarkan perang ini sebagai pertempuran antara Rusia dan Barat. Dia menganggap Barat mengabaikan kepentingan Rusia setelah Uni Soviet runtuh pada 1991.
Pasukan Ukraina sudah menyerang wilayah Rusia secara berkala dengan pesawat tak berawak jarak jauh.
Pasukan Rusia telah menguasai kota pertambangan batu bara Selydove di wilayah Donetsk, Ukraina, hanya seminggu setelah pertama kali menyerbu kota itu, menurut para blogger perang yang mendukung Rusia.