Perilisan strategi ini terjadi di tengah upaya AS untuk mendorong kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina. Dokumen tersebut menegaskan bahwa AS memiliki kepentingan untuk mengakhiri konflik dan menyalahkan Uni Eropa karena dianggap menghambat upaya perdamaian.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dinlai sedang berada dalam posisi sulit dan telah menjadwalkan pertemuan dengan pemimpin Inggris, Prancis, dan Jerman. Zelenskyy berupaya mencari jaminan keamanan dari sekutu Eropa di saat AS mulai menekan Kiev untuk merelakan wilayahnya yang direbut Rusia.
Selain isu Eropa, strategi baru ini juga menandai pergeseran fokus AS kembali ke dominasi di Belahan Bumi Barat. Trump ingin memperkuat Doktrin Monroe untuk mencegah pengaruh asing, memerangi perdagangan narkoba, dan mengamankan aset strategis di kawasan Amerika Latin.
"Hari-hari di mana Timur Tengah mendominasi kebijakan luar negeri Amerika, baik dalam perencanaan jangka panjang maupun eksekusi sehari-hari, untungnya telah berakhi," bunyi dokumen tersebut, dilansir Al Jazeera.