China, Rusia, dan AS Minat Kembangkan Trans Railway di Luar Jawa

- Fokus pemerintah: Pengembangan trans railway di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi menjadi fokus pemerintah untuk mengakomodasi kebutuhan logistik.
- Trans railway di IKN: FS pembangunan trans railway di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih dalam pembahasan dan akan dibandingkan dengan milik PT KAI maupun swasta.
- Uji coba ART: OIKN mengembalikan kereta tanpa rel buatan China setelah evaluasi yang tidak sesuai harapan oleh tim penilai independen.
Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi menjelaskan, beberapa negara seperti China, Amerika Serikat (AS), hingga Rusia tertarik untuk ikut mengembangkan jaringan kereta api di luar Pulau Jawa.
"Yang berminat itu China. Kemudian yang dulu awal yang saya tahu itu ada Rusia juga berminat. Kemarin kita memang baru ketemu dengan Amerika, tapi mereka belum secara spesifik, tapi memang mereka tertarik pengembangan kereta api," tutur Dudy dalam media briefing di Jakarta, dikutip Senin (8/12/2025).
1. Fokus pemerintah

Adapun pengembangan trans railway yang terdiri atas trans Sumatra, trans Kalimantan, dan trans Sulawesi tengah menjadi fokus pemerintah. Dudy mengatakan, berdasarkan feasibility study (FS) atau studi kelayakan yang sudah ada kehadiran trans railway tersebut penting untuk mengakomodasi kebutuhan logistik di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Yang pasti yang ingin kita kembangkan adalah trans railway khususnya yang logistik karena kan di Kalimantan banyak wilayah-wilayah yang membutuhkan transportasi logistik sehingga diharapkan bisa menekan biaya transportasi di sana," kata Dudy.
2. Trans railway di IKN

Di sisi lain, FS pembangunan trans railway di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih dalam pembahasan. Menurut Dudy, FS yang dibuat OIKN akan dibandingkan dengan milik PT KAI maupun swasta yang ingin terlibat dalam pembangunan trans railway IKN.
"Kita mendorong ini adalah KAI dengan pihak swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri. Jadi kita membuka. Nah, kalau nanti terkait dengan OIKN, kita lihat dulu sampai seberapa jauh FS yang dibuat OIKN itu relevan atau match tidak dengan FS yang nanti akan dibuat oleh KAI maupun dengan pihak swasta. Itu tentunya kan pendekatannya berbeda," tutur dia.
3. OIKN sempat uji coba ART

Terkait pengembangan jalur kereta di IKN, OIKN akhirnya memutuskan mengembalikan rangkaian ART (Autonomous Rail Transit) atau kereta tanpa rel buatan CRRC Qingdao Sifang ke negara asalnya, China.
Kinerja kereta tanpa rel buatan China, CRRC Sifang yang menjalani proof of concept (PoC) alias diuji coba di Ibu Kota Nusantara memang tak sesuai harapan. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh tim penilai independen yang berisi pakar baik dari universitas, asosiasi profesi maupun praktisi.
Setelah itu, sampai saat ini rencana pembangunan jalur kereta di OIKN masih mandek dan belum ada pergantian unit ART yang dikembalikan ke China tersebut.

















