Jakarta, IDN Times - Pemerintah Rusia, pada Senin (28/10/2024), menuding Barat berniat merusak stabilitas Georgia. Pernyataan ini menanggapi seruan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) untuk investigasi terkait dugaan kecurangan dalam pemilu parlemen pada akhir pekan lalu dari partai oposisi.
Pada Minggu (27/10/2024), Presiden Georgia Salome Zourabichvili sudah menolak mengakui hasil pemilu parlemen yang memenangkan Partai Georgian Dream. Ia menyebut bahwa pemilu di negaranya diliputi oleh kecurangan dan maraknya intimidasi kepada sejumlah warga.