Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Kremlin, Rusia (unsplash.com/Michael Parulava)

Jakarta, IDN Times - Rusia memblokir deklarasi bersama tentang perlucutan senjata nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang isinya secara tersirat mengkritik pengambilalihan militer Moskow atas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina.

Adapun PLTN Zaporizhzhia merupakan salah satu sumber energi nuklir terbesar di Eropa.  

Wakil direktur Departemen Non-Proliferasi dan Pengendalian Senjata Kementerian Luar Negeri Rusia, Igor Vishnevetsky, mengatakan bahwa draf akhir yang panjangnya lebih dari 30 halaman itu dinilai tidak memiliki keseimbangan.

“Delegasi kami memiliki satu keberatan utama pada beberapa paragraf yang secara terang-terangan bersifat politis,” katanya, seraya menambahkan bahwa Rusia bukan satu-satunya negara yang mempermasalahkan draf tersebut, dikutip dari Al Jazeera pada Sabtu (27/8/2022).

1. Pertemuan malah membicarakan isu lain

Ilustrasi bahan nuklir (Pixabay.com/ar130405)

Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), yang ditinjau oleh 191 penandatangan setiap 5 tahun, bertujuan mencegah penyebaran senjata nuklir, mempromosikan perlucutan senjata, dan mempromosikan kerja sama dalam penggunaan energi nuklir secara damai.

Presiden konferensi, Gustavo Zlauvinen dari Argentina, mengatakan pihaknya tidak dalam posisi untuk mencapai kesepakatan setelah Rusia mempermasalahkan teks tersebut. Para penandatangan justru membahas sejumlah topik hangat lainnya selama konferensi, termasuk program nuklir Iran dan uji coba nuklir Korea Utara.

Padahal, draf yang dimaksud menyatakan keprihatinan atas kegiatan militer di sekitar pembangkit listrik Ukraina, termasuk Zaporizhzhia, serta hilangnya kendali Ukraina atas situs-situs tersebut dan efek negatifnya terhadap keselamatan.

Para negara konferensi telah berkumpul di markas besar PBB di New York sejak 1 Agustus, berpartisipasi dalam satu bulan negosiasi, termasuk sesi terakhir yang ditunda selama beberapa jam pada Jumat (26/8/2022).

2. Rusia dan PLTN Zaporizhzhia tidak disebut spesifik dalam draf

Editorial Team

Tonton lebih seru di