Data dari kotak hitam menunjukkan kedua sakelar bahan bakar digerakkan ke posisi cutoff secara bergantian dengan jeda hanya satu detik. Akibatnya, pesawat Boeing 787 Dreamliner itu langsung kehilangan daya dorong dan mulai turun ketinggian.
Rekaman suara kokpit juga menangkap percakapan singkat namun krusial di antara pilot. Salah satu pilot bertanya kepada rekannya mengapa ia memutus aliran bahan bakar, yang kemudian dibantah oleh pilot lainnya, dilansir CNN.
Meskipun ada upaya untuk mengembalikan sakelar ke posisi semula dan menyalakan mesin kembali, pesawat tidak dapat diselamatkan. Panggilan darurat "Mayday, Mayday, Mayday" terdengar sesaat sebelum pesawat menabrak daratan dan meledak.
Satu-satunya penumpang yang selamat, Vishwashkumar Ramesh, sempat menceritakan detik-detik mengerikan yang dialaminya.
"Pesawat terasa seperti tersangkut di udara sesaat setelah lepas landas sebelum lampu mulai berkedip-kedip. Tiba-tiba pesawat itu menabrak sebuah gedung dan meledak. Saya tidak percaya bagaimana saya bisa keluar hidup-hidup," ujar Ramesh, dilansir The Guardian.