Saudi: Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengatakan bahwa negaranya tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, kecuali masalah Palestina diselesaikan terlebih dahulu.
“Itulah satu-satunya cara kita mendapatkan keuntungan. Jadi, ya, karena kita membutuhkan stabilitas dan hanya stabilitas yang bisa dicapai melalui penyelesaian masalah Palestina," kata Pangeran Faisal pada Minggu (21/1/2024).
Wawancara tersebut dilakukan di sela-sela Forum Ekonomi Dunia yang diadakan pekan lalu di Davos, Swiss.
“Kami siap sepenuhnya. Bukan hanya Arab Saudi, tapi negara-negara Arab, yang terlibat dalam pembicaraan tersebut. Saya berharap Israel juga melakukan hal yang sama, namun keputusan itu tergantung pada mereka," tambah dia.
1. Fokus Saudi cegah kematian warga sipil di Gaza
Menanggapi serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah, Faisal mengatakan bahwa Saudi percaya pada kebebasan navigasi dan ingin ketegangan di wilayah tersebut berkurang.
“Kami tentu saja sangat percaya pada kebebasan navigasi. Dan itu adalah sesuatu yang perlu dilindungi. Namun kita juga perlu melindungi keamanan dan stabilitas kawasan. Jadi kami sangat fokus untuk meredakan situasi sebisa mungkin,” katanya kepada CNN.
Ia menambahkan, meredakan konflik di Gaza dan mencegah kematian warga sipil lebih lanjut merupakan fokus utama Arab Saudi.
“Apa yang kami lihat adalah Israel menghancurkan Gaza, penduduk sipil di Gaza. Ini sama sekali tidak perlu, sama sekali tidak bisa diterima dan harus dihentikan."