UEA Peringatkan AS: Jangan Tunda Wujudkan Perdamaian di Gaza

Jakarta, IDN Times - Uni Emirat Arab (UEA) mendesak Amerika Serikat (AS) untuk segera mendukung gencatan senjata Israel di Jalur Gaza. Laporan tersebut memperingatkan bahwa risiko konflik regional semakin meningkat setiap harinya, seiring perang yang telah berlangsung selama tiga bulan.
“Kita membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan sekarang, kita tidak bisa menunggu 100 hari lagi. Risikonya tinggi, perang di Gaza jelas merupakan luka terbuka dan mengganggu stabilitas kawasan,” kata Duta Besar UEA untuk PBB, Lana Nusseibeh, seraya menambahkan bahwa AS dapat memainkan peran penting dalam meredakan ketegangan, dikutip dari The Straits Times pada Minggu (21/1/2024).
Peringatan dari salah satu sekutu Washington di kawasan ini menandai tingkat kekhawatiran baru mengenai serangan yang melibatkan Israel, Iran dan proksinya serta pasukan AS. Pertempuran terus berlanjut di Gaza di tengah kehancuran yang meluas dan melonjaknya jumlah korban warga sipil.
1. Gaza hancur lebur akibat serangan Israel

Serangan Hamas dilaporkan menyebabkan 1.200 warga Israel tewas dan mereka juga menculik 240 lainnya dalam serangannya pada 7 Oktober. Sejak itu, Israel terlibat dalam serangan militer di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 24 ribu orang Palestina. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk daerah kantong tersebut juga telah mengungsi.
Pada pertengahan Desember, Bank Dunia memperkirakan pemboman Israel telah merusak atau menghancurkan lebih dari 60 persen infrastruktur Gaza.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden menahan diri untuk tidak menuntut penghentian kampanye militer Israel. Mereka juga memveto permintaan Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata yang diajukan oleh UEA pada Desember.
2. Israel lancarkan serangan di perbatasan

Pemerintah sayap kanan Israel telah berjanji untuk melancarkan serangannya dan menolak proposal yang didukung AS oleh lima negara Arab, termasuk UEA, untuk rekonstruksi Gaza pascaperang.
Sejak dimulainya perang di Gaza, hampir setiap hari terjadi pertempuran kecil di perbatasan Israel dengan Lebanon antara pasukan Israel dan Hizbullah.
Ketegangan regional telah meningkat secara dramatis sejak akhir 2023, ketika Israel melancarkan serangkaian pembunuhan terhadap komandan Hamas, Hizbullah dan Iran. Di sisi lain, Iran secara terbuka melakukan serangan dalam perang proksinya dengan Israel.
Iran pada 20 Januari menuduh Israel melakukan serangan roket mematikan terhadap sebuah bangunan di ibu kota Suriah, Damaskus, yang berfungsi sebagai tempat tinggal penasihat militer Iran, menewaskan sedikitnya lima orang.
Serangan tersebut menyusul serangan Iran awal pekan ini terhadap apa yang disebut Teheran sebagai pangkalan mata-mata Israel di Irak.
3. Respons AS atas Houthi membuat situasi semakin runyam

Komando Pusat AS mengatakan, beberapa rudal balistik dan roket diluncurkan pada 20 Januari oleh militan di Irak Barat, menargetkan Pangkalan Udara al-Assad. Meskipun sebagian besar rudal berhasil dicegat, beberapa di antaranya berdampak pada pangkalan.
Sejumlah personel AS sedang dievaluasi karena cedera otak traumatis dan setidaknya satu anggota militer Irak terluka, menurut unggahan di X.
Sementara itu, Houthi di Yaman mengganggu perdagangan global dengan menyerang kapal kargo yang mengangkut barang melintasi Laut Merah, meskipun ada tindakan hukuman militer yang dipimpin oleh AS. Serangan kelompok terhadap pangkalan AS di Irak dan Suriah juga meningkat.
“Jika tujuannya bukan untuk meningkatkan ekstremisme dan terorisme di wilayah kita, maka hal ini dapat digambarkan sebagai studi kasus tentang bagaimana cara untuk tidak melakukan hal tersebut,” kata Nusseibeh, dikutip dari Bloomberg.