bendera Somaliland (YoTuT, CC BY 2.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/2.0>, via Wikimedia Commons)
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa'ar, menyatakan kesepakatan ini lahir setelah satu tahun dialog intensif antara kedua pemerintahan. Kementerian Luar Negeri Israel telah diinstruksikan untuk segera melembagakan hubungan kedua negara di berbagai bidang strategis.
Netanyahu mengungkapkan rencana perluasan kerja sama mencakup sektor pertanian, kesehatan, teknologi, dan ekonomi. Dalam percakapan video, ia mengundang Presiden Somaliland, Abdirahman Mohamed Abdullahi, untuk berkunjung ke Yerusalem.
Presiden Abdullahi menyambut pengakuan ini sebagai momen bersejarah bagi wilayahnya yang telah mendeklarasikan kemerdekaan sejak 1991. Ia menyatakan kesiapan Somaliland untuk bergabung dalam Perjanjian Abraham.
“Somaliland akan bergabung dengan Perjanjian Abraham, sebuah langkah menuju perdamaian regional dan global. Somaliland berkomitmen membangun kemitraan, meningkatkan kemakmuran bersama, dan mempromosikan stabilitas di Timur Tengah serta Afrika,” tutur Abdullahi, dilansir BBC.
Dilansir Al Jazeera, Somaliland selama ini memiliki pemerintahan sendiri, mata uang, dan sistem keamanan, tetapi belum diakui oleh anggota PBB. Langkah Israel ini dianggap sebagai terobosan diplomatik besar yang dapat memicu pengakuan dari negara-negara lain.