Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah (twitter.com/Yasmin Murtuza)
Pidato Nasrallah menandai peringatan kedua pembunuhan pejabat senior militer Iran Jenderal Qassem Soleimani. Soleimani memimpin Pasukan Quds Iran dari tahun 1998 hingga dia dibunuh pada Januari 2020 dalam serangan drone AS di dekat bandara internasional Baghdad.
"Pembunuhan itu membentuk tahap baru kesadaran, wawasan, dan pengetahuan tentang musuh utama," kata Nasrallah, merujuk pada AS, yang dia tuduh menciptakan ISIS di Irak dan Suriah.
“Syuhada Qassem Soleimani melawan pendudukan Amerika di Irak, berkontribusi untuk membangun faksi-faksi perlawanan Irak, dan memberi mereka uang, senjata, kekuatan, harapan, dan kepercayaan diri sampai kemenangan besar dan pengusiran pasukan Amerika dari Irak,” tambah Nasrallah.
Pasukan Quds memainkan peran kunci dalam pertempuran di Suriah dan Irak dan bertanggung jawab untuk menyebarkan pengaruh Iran di Timur Tengah.
Soleimani telah memainkan peran penting dalam mendukung secara militer Presiden Suriah Bashar Al-Assad, dan memperkuat hubungan dengan Hizbullah, unit paramiliter Irak Hashd Al-Shaabi, dan Hamas di Jalur Gaza.
Dengan dukungan Iran, Hizbullah berubah menjadi kekuatan paramiliter regional yang memainkan peran penting dalam mendukung pemerintah Assad di Suriah dan milisi yang didukung Iran di Irak. Partai tersebut juga merupakan partai politik besar dengan banyak anggota parlemen dan menteri dalam pemerintahan Lebanon.