Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (twitter.com/antonioguterres)
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (twitter.com/antonioguterres)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres mengecam penggunaan kekuatan berlebihan Israel dalam operasi militer terbesarnya dalam dua dekade terakhir. Operasi itu menargetkan sebuah kamp pengungsian Jenin di Tepi Barat.

Guterres marah dengan dampak serangan Israel di kamp pengungsi Jenin. Dalam pernyataan pada Kamis (6/7/2023) itu, dia mengatakan serangan itu telah menyebabkan lebih dari 100 warga sipil terluka, memaksa ribuan orang mengungsi, merusak sekolah dan rumah sakit serta mengganggu jaringan air dan listrik.

1. Guterres memperingatkan Israel agar mematuhi peraturan internasional

Guterres mengatakan pasukan Israel telah mencegah korban yang terluka untuk menerima perawatan medis. Selain itu, Israel telah menghentikan relawan kemanusiaan untuk membantu menangani kesehatan para korban. 

Guterres mengingatkan Israel bahwa “Israel memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa penduduk sipil dilindungi dari semua tindakan kekerasan”.

“Serangan udara dan operasi darat Israel di kamp pengungsi yang padat adalah kekerasan terburuk di Tepi Barat dalam beberapa tahun, dengan dampak yang signifikan terhadap warga sipil,” kata Guterres, dilansir Al Jazeera

“Saya sekali lagi meminta Israel untuk mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional,” katanya. “Penggunaan serangan udara tidak konsisten dengan pelaksanaan operasi penegakan hukum,” lanjutnya.

2. Serangan balasan Hamas membunuh seorang tentata Israel

Dilansir The Guardian, sebelum Guterres mengecam Israel, seorang militan Hamas melepaskan tembakan di dekat pemukiman Israel di Kedumim di Tepi Barat. Serangan itu menewaskan seorang tentara Israel.

Penyerang ditembak mati oleh pasukan Israel tersebut. Di sisi lain, kelompok militan Hamas mengaku bertanggung jawab atas penembakan itu.

Mereka mengatakan itu adalah tanggapan natural terhadap serangan Jenin yang baru berakhir. Hamas mengonfirmasi bahwa penyerang berusia 19 tahun dan bernama Ahmed-Yassin Ghaidan.

3. Guterres enggan menyebut aksi Israel sebagai kejahatan perang

bendera Israel (pixabay.com/edu_castro27)

Setidaknya 12 warga Palestina tewas dalam serangan dua hari di kamp pengungsi yang melibatkan sekitar 1.000 tentara Israel dan disertai dengan serangan udara. Hal ini menyebabkan kerusakan terhadap infrastruktur sipil seperti jalan, pasokan air, dan listrik.

Pasukan Israel juga menyerang rumah sakit di Jenin. "Akibatnya lima warga sipil terluka, termasuk tiga dalam kondisi serius," kata Physicians for Human Rights Israel (PHRI).

“Ketika rumah sakit diserang, dan status perlindungannya diabaikan, kerusakan yang diakibatkannya parah,” tambahnya.

Gabriel Elizondo dari Al Jazeera, yang melaporkan dari markas besar PBB di New York, mengatakan Guterres sangat terganggu dengan apa yang terjadi di Jenin dan dia mengutuk keras semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil.

“Setelah sambutannya, Guterres ditanya apakah dia yakin serangan Israel di Jenin merupakan kejahatan perang. Sekjen menolak menjawab pertanyaan itu,” kata Elizondo. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team