Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia adalah empat wilayah Ukraina yang berusaha dicaplok Rusia. Semuanya mewakili sekitar 15 persen dari negara tersebut.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan menghadiri upacara bergabungnya empat wilayah Ukraina menjadi bagian Federasi Rusia.
Tapi, referendum yang diatur Rusia itu mendapatkan penolakan dari negara di Eropa dan Amerika.
"Referendum palsu yang dilakukan oleh Putin di wilayah yang diduduki secara ilegal di Ukraina tidak ada artinya," kata Kanselir Jerman, Olaf Scholz, dikutip dari VOA News.
Karine Jean-Pierre, Sekretaris Gedung Putih, mengatakan bahwa Rusia menggunakan referendum palsu sebagai dalih mencaplok wilayah Ukraina, dalam pelanggaran mencolok terhadap Piagam PBB dan hukum internasional.
AS memiliki rencana untuk menjatuhkan sanksi lebih berat kepada Rusia dan negara-negara yang memberi dukungan kepada rencana Moskow. Uni Eropa juga akan memperluas larangan impor produk Rusia yang dapat membuat Moskow kehilangan pendapatan 7 miliar euro atau sekitar Rp104,5 triliun.