Melansir BBC, Moses Keeya, seorang dokter di rumah sakit tempat korban dirawat, mengatakan para korban sebagian besar mengalami luka di lengan, kaki, dan dada, dan salah satu korban mengalami luka bakar dalam di kepala.
Saat ini dua orang yang mengalami luka ringan telah dipulangkan dan empat anak yang masih perlu mendapat perawatan dirujuk ke Rumah Sakit Nasional Kiruddu di ibu kota. Menteri Pendidikan Joyce Kaduchu telah mengunjungi sekolah tersebut untuk untuk berbicara dengan orang tua.
"Kami semua benar-benar patah hati. Sistem pendidikan kami memberi setiap orang kesempatan, terlepas dari tantangan fisik apa yang dimiliki seseorang. Kami telah kehilangan 11 anak dalam keadaan yang sangat disayangkan," kata Kaduchu, seraya menambahkan bahwa tes DNA harus dilakukan pada tubuh anak-anak itu untuk mengidentifikasi mereka.
"Nassali berprestasi sangat baik di sekolah. Dia gadis yang periang. Setiap kali kami datang ke sekolah pada awal semester, teman-temannya akan berlari menemui kami dan berkata: 'Nassali telah datang!'" kata Jennifer Nassozi, ibu dari seorang anak perempuan berusia enam tahun yang tewas dalam kebakaran itu.
"Tidak ada kata-kata yang dapat menjelaskan rasa sakit yang saya alami. Saya mengunjungi anak saya pada hari Sabtu, dia dalam keadaan sehat dan dalam waktu kurang dari tiga hari dia pergi. Tolong beri saya waktu untuk melewati rasa sakit ini," kata Richard Muhimba, ayah dari salah satu anak yang meninggal.