Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas (kiri), dan Menteri Luar Negeri Yunani, Nikos Dendias (kanan), bertemu di Yunani membahas perselisihan Laut Mediterania Timur, pada 25 Agustus 2020. twitter.com/GreeceMFA
Ketegangan antara Turki-Yunani berada di ambang yang tidak pasti, namun kedua negara masih menyetujui jika diplomasi dapat menyelesaikan masalah. Menteri luar negeri dari kedua negara pada hari Selasa (25/08), juga sempat melakukan pembicaraan terpisah yang ditengahi oleh Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, dimana sekarang Jerman terlihat sebagai mediator utama yang mewakili keinginan Uni Eropa/NATO agar Turki dan Yunani menghindari konflik lebih lanjut, dilansir AlJazeera.
Masalah di awali ketika Kapal Riset Turki, Oruc Reis, melakukan eksplorasi di Laut Mediterania Timur yang memicu protes keras dari Pemerintah Yunani karena wilayah tersebut adalah laut sengketa antara Turki-Yunani yang belum selesai. Tindakan sepihak yang ditunjukkan Pemerintah Turki di Laut Mediterania Timur membawa hubungan keduanya memanas tepat seperti Konflik Siprus 1974.