Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (Didiz, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (Didiz, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Proses diplomasi Malaysia melibatkan banyak pihak internasional

  • Misi GSF bangkitkan kesadaran dunia soal blokade Gaza

  • Malaysia sambungkan misi kemanusiaan dengan upaya perdamaian Gaza

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyatakan bahwa sebanyak 23 warga Malaysia yang ditahan pasukan pertahanan Israel saat mengikuti misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) kini sedang dipulangkan. Mereka dicegat di perairan R3 Red Zone di Laut Mediterania sebelum dibawa ke pelabuhan Ashdod di Israel.

Rombongan tersebut kemudian diarahkan ke Bandara Ramon di Israel selatan untuk menaiki penerbangan khusus yang diatur Turki menuju Istanbul. Dilansir dari Malay Mail, dalam siaran langsung di Facebook pada Sabtu (4/10/2025), Anwar menyebut para warga Malaysia akan tinggal sementara di Istanbul untuk pemulihan.

“Saya perkirakan mereka akan berangkat pulang mungkin besok malam (Minggu) atau lusa,” katanya.

Keputusan ini diambil setelah berdiskusi dengan kepala intelijen, duta besar, serta pejabat kedutaan Malaysia di Ankara.

1. Proses diplomasi Malaysia libatkan banyak pihak internasional

Bendera Malaysia (pexels.com/Thilipen Rave Kumar)

Keberhasilan membebaskan 23 warga Malaysia ini dicapai melalui negosiasi intensif yang melibatkan sejumlah pihak internasional. Proses diplomasi tersebut turut menghadirkan Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan, Menteri Dalam Negeri Saifuddin Nasution Ismail, Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah Steve Witkoff, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, serta pejabat dari Qatar dan Turki. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga memberikan dukungan penuh dalam penanganan kasus ini.

Dilansir dari The Edge Malaysia, Anwar, yang merupakan pelindung misi Sumud Nusantara, menuturkan bahwa negosiasi tidak hanya mencakup Malaysia dan Turki, tetapi juga aktivis dari Eropa, Indonesia, dan berbagai negara lain yang ikut serta dalam GSF. Di antara warga Malaysia yang ditahan terdapat figur publik seperti penyanyi Heliza Helmi, adiknya Nur Hazwani Afiqah, influencer Nurul Hidayah Mohd Amin (Ardell Aryana), dan beberapa lainnya yang berada di kapal bernama Hio, Alma, serta Free Willy.

Secara keseluruhan, misi GSF melibatkan lebih dari 500 aktivis dengan tujuan memecah blokade Israel dan mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza.

2. Misi GSF bangkitkan kesadaran dunia soal blokade Gaza

Anwar menjelaskan bahwa meski penuh hambatan, misi GSF berhasil membawa perhatian dunia terhadap blokade Israel di Gaza.

“Tidak mudah untuk mencapai Gaza di bawah pendudukan Israel, tetapi armada ini telah memberikan kontribusi signifikan dengan menunjukkan kepada dunia bahwa Israel tidak hanya menargetkan apa yang disebutnya kelompok militan, tetapi juga secara keras membatasi dan menghukum bantuan kemanusiaan,” ujarnya, dikutip dari Free Malaysia Today.

Hampir seluruh kapal GSF dicegat Israel dan para penumpangnya dibawa ke pelabuhan sebelum akhirnya dilepaskan. Anwar mengaku sempat berbicara dengan sembilan aktivis Malaysia yang masih berada di Laut Mediterania. Mereka telah memasuki zona kuning, yaitu wilayah sejauh 300 mil laut dari Gaza yang dikenal rawan intervensi Israel.

“Saya memberi semangat kepada mereka dan berdoa agar upaya serta perjalanan mereka ke Gaza dimudahkan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa keberanian dan solidaritas para relawan patut dijadikan teladan bagi generasi masa depan Malaysia.

3. Malaysia sambungkan misi kemanusiaan dengan upaya perdamaian Gaza

ilustrasi gaza (pexels.com/TIMO)

Anwar menyampaikan dukungan terbatas terhadap rencana perdamaian Gaza, dengan menekankan bahwa Malaysia hanya akan menyetujui proposal yang benar-benar menjamin kebebasan Palestina.

“Keputusan pemerintah Madani tentu saja terkait dengan keputusan negara-negara Arab dan Islam, serta Hamas sendiri,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Hamas sudah menerima sejumlah syarat awal, termasuk penghentian serangan, pembebasan Gaza, pembukaan koridor kemanusiaan, serta pelepasan tahanan.

Selain itu, upaya GSF beriringan dengan perkembangan terbaru negosiasi perdamaian yang dipimpin AS. Presiden AS Donald Trump meminta Israel menghentikan pengeboman setelah Hamas menyetujui pembebasan sandera dan menerima beberapa poin dalam proposal rencana perdamaian 20 poin. Namun, isu seperti perlucutan senjata masih belum terselesaikan. Trump menetapkan batas waktu hingga hari ini bagi Hamas untuk sepenuhnya menerima rencana tersebut atau menghadapi konsekuensi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team