Roket H3 kedua diharapkan menjadi penerus roket H2A andalan Jepang saat ini. Nantinya, roket akan digunakan untuk mengirim pasokan dan material ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan Gateway, yakni pos terdepan yang mengorbit bulan yang direncanakan di bawah program luar angkasa Artemis yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).
"Kami telah membuat kemajuan besar dalam mengamankan daya saing internasional dengan keberhasilan peluncuran roket H3," kata Presiden JAXA Hiroshi Yamakawa pada konferensi pers, dikutip dari Kyodo News.
Pada awalnya, peluncuran roket tersebut dijadwalkan pada Kamis, namun ditunda karena perkiraan cuaca buruk. Sekitar 1.200 orang berkumpul di sebuah taman yang berada sekitar 6 kilometer dari pusat peluncuran untuk menyaksikan roket H3.
Perdana Menteri Fumio Kishida memuji keberhasilan peluncuran roket yang diproduksi di dalam negeri tersebut. Ia sangat senang melihat pencapaian yang begitu besar di bidang luar angkasa, setelah pendaratan Smart Lander for Investigating the Moon (SLIM) ke bulan yang sukses.
"Saya ingin menyampaikan rasa hormat saya atas upaya semua orang yang terlibat selama bertahun-tahun, dan berharap roket andalan Jepang akan terus mengumpulkan prestasi," ujarnya dalam sebuah unggahan di platform X.