Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump, pada akhirnya bersedia untuk kali pertama mengenakan masker dan terlihat oleh publik pada Sabtu, 11 Juli 2020. Padahal, sudah sejak lama ia didesak oleh para ahli kesehatan dan kongres untuk mengenakan masker tapi ditolaknya. Sejak awal pandemik COVID-19, Trump meremehkan dan menganggap Sars-CoV-2 sekedar flu biasa.
Ketika dikonfirmasi oleh media, Trump berdalih tak pernah menolak mengenakan masker. Menurutnya, masker itu ada ketentuan tempat dan waktu kapan harus dipakai.
"Saya mungkin akan membawa masker, kalau Anda tahu. Saya mungkin membawa masker. Tetapi, bila Anda di rumah sakit khususnya dengan pengamanan khusus, di mana Anda berbicara dengan banyak pasukan, orang-orang dalam beberapa situasi hanya menerapkan protokolnya. Saya pikir hal yang baik mengenakan masker," ungkap Trump dan dikutip stasiun berita CNN pada Minggu kemarin.
Pemandangan langka itu ditunjukkan oleh Trump ketika tengah berkunjung pusat medis di Bethesda, Maryland. Ketika itu, Trump memilih tidak memberikan pernyataan apapun saat mengenakan masker.
Lalu, mengapa Trump baru bersedia mengenakan masker ketika kasus COVID-19 di Negeri Paman Sam telah menembus angka 3,4 juta? Apalagi berdasarkan data World O Meter pada Senin (13/7/2020), sebanyak 137.782 warga AS telah meninggal dunia.