Israel telah secara intensif menggunakan fosfor putih di wilayah selatan Lebanon. Ini sesuai dengan zona yang ditandai oleh tentaranya sebagai zona merah 'dilarang masuk' pada peta yang dibagikan kepada warga Lebanon. Pihaknya memperingatkan warga untuk tidak kembali ke rumah mereka di sana.
Al Jazeera melaporkan klaim para ahli bahwa Israel mencoba membuat tanah itu tidak dapat dihuni melalui taktik. Ini termasuk penggunaan fosfor putih.
Menurut data yang dikumpulkan oleh peneliti di Lebanon, Ahmad Baydoun, dan kelompok aktivis lingkungan Green Southerners, lebih dari 918 hektar telah terkena 191 serangan menggunakan amunisi tersebut sejak 8 Oktober tahun lalu.
Tel Aviv mengklaim menggunakan amunisi fosfor putih untuk menciptakan kedok di medan perang. Namun, Human Rights Watch menemukan setidaknya lima kasus hingga Juni 2024, di mana Israel telah menyebarkannya di wilayah pemukiman penduduk, bukan di medan perang. Ini terjadi tidak hanya di Lebanon, tapi juga di Gaza, yang mana tindakan itu melanggar hukum humaniter internasional.
Fosfor putih merupakan bahan kimia pembakar yang menyala saat bersentuhan dengan udara dan dapat menyebabkan luka bakar serius pada orang atau bangunan yang bersentuhan dengannya. Menghirup asap fosfor putih dapat menyebabkan cedera pernapasan dan sesak napas. Bahan kimia tersebut dapat menimbulkan luka bakar tingkat dua dan tiga pada kulit.