Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 56 orang tewas dan 158 lainnya terluka akibat tembakan artileri dan serangan udara yang terjadi di pasar sayur di kota Omdurman, Sudan, pada Sabtu (1/2/2025).
Banyak pihak menyalahkan milisi Pasukan Dukungan Cepat (RSF) atas serangan itu. Pertempuran antara militer Sudan dan RSF, yang dimulai sejak April 2023, semakin intensif bulan ini ketika militer berupaya kembali merebut kendali ibu kota, Khartoum.
Khalid al-Aleisir, Menteri Kebudayaan dan juru bicara pemerintah, mengecam serangan di Pasar Sabrein, dengan mengatakan bahwa banyak perempuan dan anak-anak ikut menjadi korban. Serangan itu juga disebut menyebabkan kerusakan yang luas.
“Tindakan kriminal ini menambah catatan berdarah milisi ini. Ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum kemanusiaan internasional," katanya dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Al Jazeera.