Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Israel.(pexels.com/Leonid Altman)
ilustrasi bendera Israel.(pexels.com/Leonid Altman)

Jakarta, IDN Times - Serangan udara Israel di Lebanon selatan menewaskan seorang komandan lapangan dan tiga anggota kelompok Hizbullah Lebanon pada Senin (8/4/2024). Serangan itu menghancurkan sebuah rumah yang berada di desa selatan Sultaniyeh dan merusak rumah-rumah di dekatnya.

Komandan Hizbullah, Ali Ahmed Hussein Jaafar dan dua anggota lainnya tewas dalam serangan tersebut. Selain itu, empat warga sipil terluka akibat serangan.

Serangan udara Israel lainnya juga mengargetkan desa yang berada di tenggara, Kafr Kila. Seorang pejuang Hizbullah tewas dalam serangan itu, lima rumah hancur dan lebih dari 18 rumah lainnya rusak.

1. Masih ada ruang untuk diplomasi

Dilansir English News, Kepala Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), Ardolo Lazaro dan Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon, Joanna Wronecka mengeluarakan pernyataan untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

Mereka meminta Israel dan Lebanon berkomitmen untuk menghentikan permusuhan beradasarkan kerangaka resolusi 1701. Mereka juga mengatakan masih ada ruang untuk diplomasi.

“Siklus serangan dan serangan balasan yang tidak henti-hentinya melanggar gencatan senjata merupakan pelanggaran paling serius terhadap Resolusi Dewan Keamanan 1701 sejak diadopsi pada tahun 2006,” kata mereka, dikutip Reuters.

Resolusi tersebut sempat mengakhiri perang selama sebulan antara Israel dan Hizbullah pada dua dekade lalu. Akan tetapi, banyak poin-poin dari resolusi tersebut tidak terlaksana, termasuk penarikan kelompok bersenjata dari selatan dan pengerahan pasukanan tentara Lebanon.

2. Pertanian Lebanon selatan terkena dampak serangan

Serangan lintas batas antara Israel dan Hizbullah telah menyebabkan lebih dari 100 ribu orang di setiap sisi perbatasan mengungsi. Konflik tersebut juga berdampak terhadap perkonomian pertanian di Labanon selatan.

Banyak ladang-ladang yang aktif untuk pertanian di Lebanon selatan tidak bisa ditanami atau dipanen setelah terkena serangan bom atau rudal dari Israel.

Sementara, Hizbullah telah meluncurkan puluhan roket dari Lebanon ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Pejuang Hizbullah mengatakan, mereka menargetkan pangkalan militer dan pos pertahanan udara di daerah tersebut.

3. Kekhawatiran meluasnya konflik

Hizbullah dan militer israel telah saling serang di perbatasan Lebanon selatan. Hal itu bersamaan dengan perang yang berlangsung di Jalur Gaza yang menambah kekhawatiran akan konflik regional yang meluas.

Dilansir Al Jazeera, dalam enam bulan terakhir, serangan Israel telah menewaskan sekitar 270 pejuang Hizbullah dan sekitar 50 warga sipil. Mereka yang tewas termasuk anak-anak, petugas medis dan jurnalis.

Sementara, serangan roket Hizbullah telah menewaskan sekitar selusin tentara Israel dan separuh dari jumlah warga sipil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team