Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Lebanon (unsplash.com/Charbel Karam)

Jakarta, IDN Times - Seorang komandan senior dari sayap bersenjata partai Lebanon al-Jamaa al-Islamiya tewas akibat serangan drone Israel pada Selasa (22/4/2025). Serangan tersebut menargetkan mobilnya di Bawarta, dekat kota pesisir Damour, sekitar 20 km dari selatan Beirut.

Dilansir dari The New Arab, Hussein Atoui terbunuh saat sedang dalam perjalanan ke kantornya di Beirut. Pertahanan sipil Lebanon mengatakan, timnya dikerahkan pada pukul 09.10 waktu setempat untuk memadamkan api yang disebabkan oleh serangan tersebut. Jenazah Atoui ditemukan di dalam kendaraannya yang hangus terbakar.

Militer Israel mengonfirmasi pembunuhan tersebut. Mereka mengklaim bahwa Atoui terlibat dalam perencanaan serangan teroris terhadap Israel.

“Selama bertahun-tahun, dia melakukan serangan roket, mengoordinasikan infrastruktur teroris di front utara, dan melakukan upaya untuk menyusup ke wilayah Israel,” kata militer dalam pernyataannya, dilansir dari Middle East Eye.

1. Al-Jamaa al-Islamiya kecam serangan Israel

Al-Jamaa al-Islamiya, yang bersekutu dengan kelompok Hizbullah dan Hamas, mengecam pembunuhan terhadap Atoui, yang mereka gambarkan sebagai pemimpin akademis dan profesor universitas. Mereka menyebut serangan Israel tersebut sebagai tindakan pengecut.

Atoui merupakan pemimpin sayap bersenjata al-Jamaa al-Islamiya, Pasukan al-Fajr. Kelompok ini terlibat dalam sejumlah serangan roket ke Israel selama lebih dari setahun tahun konflik lintas batas.

Secara terpisah, Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon melaporkan bahwa satu orang lainnya tewas akibat serangan Israel di distrik Tyre, Lebanon selatan, pada Selasa. Kedua serangan tersebut merupakan pelanggaran terbaru terhadap kesepakatan gencatan senjata Israel-Lebanon yang mulai berlaku pada November 2024.

Menurut militer Lebanon, hingga 17 April 2025, Israel telah melakukan lebih dari 2.740 kali pelanggaran gencatan senjata, yang mengakibatkan lebih dari 190 kematian dan 485 luka-luka.

2. Tembak roket dari perbatasan jadi alasan Israel untuk terus serang Lebanon

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di