Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perdana Menteri Serbia, MIlos Vucevic saat bertemu Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba di Belgrade, Senin (13/5/2024). (twitter.com/milos_vucevic)
Perdana Menteri Serbia, MIlos Vucevic saat bertemu Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba di Belgrade, Senin (13/5/2024). (twitter.com/milos_vucevic)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar NegerI Ukraina, Dmytro Kuleba, pada Senin (13/5/2024), mengadakan kunjungan kenegaraan ke Serbia untuk pertama kalinya sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina. Lawatan ini untuk meningkatkan hubungan diplomatik kedua negara. 

Serbia selama ini memilih netral dan menolak menjatuhkan sanksi kepada Rusia di tengah tekanan dari Uni Eropa (UE). Pada 2023, mencuat sebuah rumor bahwa Serbia mengirimkan persenjataan dan amunisi ke Ukraina yang sempat membuat hubungan Moskow-Belgrade merenggang. 

1. Serbia-Ukraina saling bahas masalah di negaranya

Dalam kunjungannya di Belgrade, Kuleba bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Serbia, Milos Vucevic, yang menyatakan komitmen negaranya dalam mendukung integritas teritorial Ukraina di tengah invasi Rusia. 

"Serbia terus berkomitmen pada penghormatan terhadap hukum internasional dan integritas teritorial dari negara anggota PBB, termasuk Ukraina. Kami terbuka untuk mengadakan diskusi lebih lanjut terkait masalah ini dalam segala tingkatan," terangnya, dikutip Reuters.

Keduanya juga berbicara soal situasi di Kosovo dan resolusi pembataian massal Srebrenica yang kembali dibahas di PBB. Sementara itu, Kuleba menyatakan bahwa masih ada ruang bagi Serbia-Ukraina untuk memperkuat hubungan diplomatik.

"Terdapat banyak perbedaan antara Serbia dan Ukraina, tetapi keduanya juga memiliki kemiripan. Inilah yang memungkinkan kami untuk membangun masa depan bersama dalam sejumlah sektor," ungkapnya. 

2. Serbia-Ukraina sepakat tingkatkan hubungan perdagangan

Selain bertemu Vucevic, Kuleba juga mengadakan pertemuan dengan Presiden Serbia Aleksandar Vucic. Keduanya sepakat untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan berbagai kerja sama lintas sektor lainnya. 

"Dalam konteks ini, kami sepakat untuk mengadakan pertemuan antar-pemerintahan Ukraina-Serbia untuk sektor perdagangan, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah dibangun sejak 2013," ungkapnya, dilansir Balkan Insight.

Dalam pertemuan itu, Vucic menyambut kedatangan delegasi Ukraina di negaranya dan mengaku pertemuannya dengan Kuleba berjalan baik. 

"Kami berdiskusi dan setuju dalam meningkatkan hubungan bilateral dengan tujuan utama mengadakan sebuah forum ekonomi antara pebisnis dari kedua negara," pungkasnya. 

3. Istri Zelenskyy ikut dalam kunjungan di Serbia

Selain Kuleba, delegasi Ukraina di Serbia juga diikuti oleh ibu negara Olena Zelenska. Kedatangannya, disambut langsung oleh istri Presiden Vucic, Tamara Vucic untuk mengadakan kunjungan ke beberapa tempat di ibu kota Serbia. 

Pada Senin, keduanya sudah membuka konferensi kesehatan mental di Belgrade. Keduanya juga berkunjung ke Perpustakaan Kota Belgrade dan mengunjungi rak buku Ukraina di dalam gedung tersebut yang merupakan hasil kerja sama kedua negara. 

Lawatan ini merupakan cara Ukraina untuk mendapatkan dukungan dari sekutunya dan negara-negara yang punya hubungan baik dengannya. Langkah ini dilakukan di tengah serangan Rusia di Kharkiv. 

Sejak awal perang, negara-negara Balkan mayoritas mendukung Ukraina dan ikut menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Namun, Serbia yang selama ini jadi sekutu terdekat Rusia memilih untuk netral dan menolak memberikan sanksi kepada Moskow.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorBrahm