Jakarta, IDN Times - Serbia dan Montenegro, pada Selasa (14/2/2023), meminta klarifikasi Presiden Moldova Maia Sandu. Sebelumnya, Mandu menyampaikan kabar dari intelijen Ukraina bahwa warga dari dua negara Balkan itu akan mengkudeta pemerintahan Moldova.
Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkap bahwa Rusia sedang merencanakan kudeta di Moldova. Setelah itu, Sandu mengatakan bahwa upaya kudeta yang diorganisir Rusia menghadirkan pihak asing dan sosok militer yang menyamar jadi warga sipil.