Jakarta, IDN Times - Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengumumkan perubahan fundamental dalam kebijakan strategi luar negeri negaranya. Ia menyebut perubahan didasari dari sebagian besar negara yang mendukung masuknya Kosovo dalam Dewan Eropa (CoE).
Belakangan ini, relasi Serbia-Kosovo kembali memanas terutama setelah boikot pilkada dari warga etnis Serbia di Kosovo bagian utara. Presiden Vucic menyebut bahwa tindakan itu merupakan bentuk pemberontakan.