Menkes Budi Gunadi Sadikin saat Sidang World Health Assembly (WHA) 78, Palais de Nations, Jenewa. (IDN Times/Uni Lubis)
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin hadir selama tiga hari, pada tanggal 19 sampai 21 Mei 2025. Sementara itu, kegiatan selanjutkan dihadiri delegasi Indonesia yang terdiri dari pejabat Kementerian Kesehatan, Ketua Organisasi Profesi di lingkungan kesehatan, pimpinan rumah sakit di Indonesia dan sejumlah ahli kesehatan akan hadir di puluhan kegiatan lainnya.
Hajatan Majelis Umum Kesehatan Dunia atau World Health Assembly (WHA) digelar untuk ke-78 kalinya tahun ini, mengusung tema, “One World For Health”, atau “Kesehatan Untuk Semua.”
Fokus utama WHA 78 adalah krisis keuangan WHO. Negara-negara Anggota dan Sekretariat WHO harus menyelesaikan kekurangan dana yang signifikan menjelang anggaran program dua tahun berikutnya.
Meskipun pendanaan penuh untuk mandat kerja WHO yang semakin besar telah lama menghadapi tantangan, rencana penarikan diri Amerika Serikat dari organisasi tersebut telah semakin membebani anggaran.
Rencana peningkatan kontribusi wajib anggota sebesar 20 persen yang telah direncanakan selama bertahun-tahun akan diadopsi di WHA 78, yang menawarkan potensi peningkatan—tetapi dalam iklim fiskal yang terbatas, persetujuannya masih belum pasti. Reformasi tata kelola dan kepegawaian yang lebih luas juga akan menjadi agenda.
Topik penting lain di WHA 78 adalah memperkuat pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi global. Setelah empat tahun, proses yang dipimpin negara anggota untuk menegosiasikan kesepakatan pandemi akan mencapai puncaknya dengan diadopsinya perjanjian internasional, yang disebut sebagai Dana Pandemi atau “Pandemic Fund.”