Ilustrasi kota Shanghai, China. (unsplash.com/Bernd Dittrich)
Shanghai mencatat jumlah kasus harian tertinggi pada Sabtu sejak awal pandemik. Hal ini menyebabkan Shanghai mengambil langkah lockdown dengan dua tahap yang diumumkan oleh pemerintah setempat pada Minggu malam.
Kantor Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Shanghai mengatakan dalam sebuah pengumuman, "langkah-langkah baru yang diterapkan di Shanghai bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus, melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat."
Sebelumnya, pihak berwenang menolak mengunci kota yang berpenduduk sekitar 25 juta orang tersebut guna menghindari ketidakstabilan ekonomi. Para pejabat pun pada konferensi pers harian tentang virus corona, yang diadakan oleh pemerintah kota Shanghai pada 26 Maret, menyinggung pentingnya menghindari lockdown penuh.
"Jika Shanghai, kota ini berhenti total, akan ada banyak kapal kargo internasional yang terapung di Laut China Timur," kata Wu Fan, pakar medis dari gugus tugas pandemik, dikutip dari The Guardian.
"Ini akan berdampak pada seluruh ekonomi nasional dan ekonomi global," tambah dia.
Walaupun lockdown, para pejabat mengatakan bahwa pelabuhan China timur dan pusat keuangan harus terus berjalan demi kebaikan ekonomi.
Pada Minggu, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan lebih dari 4.500 kasus baru yang ditularkan di dalam negeri.