Jakarta, IDN Times - Nama Fahim Saleh bisa jadi belum banyak dikenal di dunia. Pendiri sekaligus CEO aplikasi ojek online Gokada dan Pathao itu membawa teknologi ke Nigeria dan Bangladesh di mana masih banyak warga yang berjuang memenuhi kebutuhan hidup mendasar.
Melalui start-up yang ia dirikan, Fahim dianggap mampu membuka lapangan pekerjaan di kedua negara tersebut. Namun, laki-laki berusia 33 tahun tersebut harus berhenti mewujudkan mimpi-mimpinya di bidang teknologi dan bisnis. Pada Senin 13 Juli 2020, ia ditemukan tak bernyawa dan dalam kondisi sudah dimutilasi di apartemennya di New York City.
Menurut laporan harian The New York Times, seorang laki-laki berpakaian serba hitam dan mengenakan masker membuntuti Fahim sampai ke apartemennya di lantai tujuh. Kamera pengawas memperlihatkan keduanya berjibaku di dalam lift. Polisi percaya pelaku menggunakan stun gun untuk melumpuhkan Fahim dan beberapa kali menusuk tubuhnya.
Pelaku diduga menunggu semalam, kemudian memotong-motong bagian tubuhnya dengan gergaji listrik. Potongan-potongan tubuhnya pun dimasukkan ke dalam kantong plastik yang diletakkan secara terpisah di sejumlah ruangan di dalam apartemen.
Saudara perempuan Fahim akhirnya memutuskan mendatangi apartemennya karena tak mendengar kabarnya seharian. Ia kemudian terkejut lantaran menemukan kakaknya sudah tak bernyawa dalam keadaan mengenaskan.
Siapa sebenarnya Fahim? Apa yang sejauh ini polisi ketahui tentang pembunuhan tersebut?
