INGD melaporkan, Chido juga menyebabkan 768 orang terluka dan lebih dari 622 ribu orang terkena dampak bencana alam. Lebih dari 109.793 siswa terkena dampaknya, dengan infrastruktur sekolah rusak parah, dan sekitar 52 unit sanitasi rusak, dilansir dari BBC.
Chido menghantam provinsi-provinsi utara yang sering dilanda siklon tropis. Badai pertama kali mencapai Cabo Delgado kemudian bergerak lebih jauh ke pedalaman hingga Niassa dan Nampula.
Siklon tropis ditandai oleh kecepatan angin yang sangat tinggi, curah hujan tinggi, dan gelombang badai, yang merupakan kenaikan permukaan laut dalam jangka pendek. Hal ini sering kali menyebabkan kerusakan dan banjir yang meluas.
Pengaruh perubahan iklim terhadap masing-masing siklon tropis sulit dinilai karena kompleksitas sistem badai ini. Namun, kenaikan suhu memengaruhi badai ini dalam cara yang dapat diukur.
Badan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa, IPCC, meyakini bahwa manusia berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan yang berkaitan dengan siklon tropis.