Jakarta, IDN Times - Sekitar 700 orang menunggu di luar salah satu dari sedikit toko roti yang tersisa di Gaza. Laki-laki dan perempuan saling berdesak-desakan, bahkan ada yang berebut beberapa potong roti pipih.
“Saya punya empat anak dan saya hamil,” kata Nour Al Basyouni, seorang perempuan berusia 35 tahun, kepada The National.
Ia dan beberapa orang lainnya telah mengantri sejak jam 8 pagi, meskipun tidak ada jaminan mereka akan berhasil membawa pulang roti.
“Saya belum mandi selama empat hari. Kami minum dari air keran yang tidak diolah. Kami telah melihat kematian di depan mata kami sepuluh kali.”
Noha Abdelaziz Abu Harb juga menunggu di luar toko roti di jalan Al Wedha di tengah antrean yang kacau dan suara bom.
“Saya akan menunggu sampai malam. Semoga Tuhan memampukan kami membawa pulang roti untuk anak-anak kami.”