Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Demi Kemanusiaan, UE Serukan Jeda Pertempuran Hamas-Israel

Bendera Uni Eropa (Unsplash.com/Christian Lue)

Jakarta, IDN Times - Para pemimpin Uni Eropa (UE) di Brusells pada Kamis (26/10/2023), menyerukan agar dilakukan jeda kemanusiaan dalam pertempuran Hamas-Israel. Mereka juga meminta dibukanya koridor kemanusiaan di wilayah Jalur Gaza yang terkepung.

Para pemimpin UE melakukan pertemuan puncak di Brussels, Belgia. Mereka menghasilkan resolusi yang salah satunya berisi kutukan terhadap serangan Hamas dan mendukung Tel Aviv untuk mempertahankan diri sesuai dengan hukum internasional.

UE sendiri sedang dihantam oleh kritik bertubi-tubi karena dinilai menerapkan standar ganda mengenai hak asasi manusia dan hukum internasional.

1. Perbedaan pandangan mengenai konflik Hamas-Israel

Terkait konflik Hamas-Israel saat ini, negara-negara UE memiliki pergolakan diplomatik yang sensitif. Mereka terlibat perdebatan sengit terkait perbedaan pandangan tentang konflik tersebut.

Dilansir Associated Press, Jerman, Austria dan Hungaria termasuk di antara pendukung utama Israel. Di sisi lain, Spanyol dan Irlandia lebih sering fokus menggaungkan penderitaan rakyat Palestina.

Usai pertemuan dan perdebatan yang sengit selama dua hari, UE kemudian mengeluarkan komunike resmi yang menjadi deklarasi dari blok tersebut dalam pandangannya terkait konflik Hamas-Israe.

"Dewan Eropa menyatakan keprihatinannya yang paling besar atas memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza dan menyerukan akses dan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, cepat, aman dan tanpa hambatan untuk menjangkau mereka yang membutuhkan melalui semua tindakan yang diperlukan termasuk koridor kemanusiaan dan jeda untuk kebutuhan kemanusiaan," kata deklarasi usai pertemuan tersebut.

2. Gencatan senjata dan solusi dua negara

Dalam istilah penggunaan kata "jeda kemanusiaan" sendiri dalam komunike resmi, para pemimpin UE saling berbeda pendapat apakah akan menggunakan istilah jeda saja atau jeda pertempuran. Namun, Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mengatakan, tidak terobsesi dengan bahasa apa yang yang digunakan.

"Yang kami inginkan adalah penghentian pembunuhan dan kekerasan; untuk berhenti agar bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza, tempat rakyat Palestina menderita, dan juga memungkinkan kami mengeluarkan warga negara Uni Eropa," kata Varadkar.

Dilansir The Guardian, serang diplomat mengatakan tidak peduli dengan istilah yang dipakai. Namun, dia menegaskan bahwa jika jeda tersebut terlalu lama, maka hal itu akan membantu Hamas untuk pulih dan melakukan serangan lagi.

Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez meminta agar para pemimpin UE sepakat mendorong gencatan senjata antara pihak yang berkonflik. Dia juga membujuk para pemimpin UE lain untuk mendukung konferensi perdamaian mengenai solusi dua negara bagi Palestina dan Israel.

3. Kritik terhadap UE dan AS

ilustrasi (Unsplash.com/Omer Yoldiz)

Deklarasi yang dikeluarkan usai pertemuan puncak UE , hampir mirip dengan pernyataan yang pernah dikeluarkan oleh Amerika Serikat (AS). Hal itu telah dianggap negatif oleh sebagian orang karena Tel Aviv telah melancarkan serangan udara dahsyat yang meratakan seluruh wilayah.

Dilansir Al Jazeera, khususnya di Timur Tengah, para demonstran melakukan unjuk rasa dan mengkritik sekutu Israel sebagai barisan orang yang munafik.

Di AS sendiri, kelompok-kelompok pendukung Palestina menyatakan kemarahan saat Presiden Joe Biden meragukan validitas jumlah korban tewas yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan di Gaza.

Israel telah memblokade Gaza, memutus aliran listrik dan air, serta membuat pasokan makanan, air dan obat-obatan sulit untuk mencapai warga sipil yang menderita. Tapi selama sepekan terakhir, truk-truk bantuan bisa masuk ke Gaza lewat jalur yang berbatasan dengan Mesir.

Namun, pasokan bantuan itu tidak konsisten. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut aliran pasokan itu sebagai setetes bantuan di lautan kebutuhan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us