Jakarta, IDN Times - Sudan mengakhiri hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab (UEA) pada Selasa (6/5/2025) dan menarik kembali staf kedutaannya dari Abu Dhabi.
Dalam sebuah pernyataan, Dewan Keamanan dan Pertahanan menyatakan UEA sebagai negara agresor, dan menuduh negara Teluk tersebut mendukung pasukan paramiliter Rapid Support Force (RSF) dalam perang sipil di Sudan. UEA sendiri telah berulang kali membantah bahwa mereka memberikan dukungan finansial, militer dan politik kepada RSF
“Seluruh dunia telah menyaksikan, selama lebih dari dua tahun, kejahatan agresi terhadap kedaulatan Sudan, integritas wilayah, dan keamanan warga negaranya yang dilakukan oleh UEA,” kata dewan tersebut, dikutip dari Anadolu.