Sudan Akhiri Hubungan Diplomatik dengan UEA

Jakarta, IDN Times - Sudan mengakhiri hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab (UEA) pada Selasa (6/5/2025) dan menarik kembali staf kedutaannya dari Abu Dhabi.
Dalam sebuah pernyataan, Dewan Keamanan dan Pertahanan menyatakan UEA sebagai negara agresor, dan menuduh negara Teluk tersebut mendukung pasukan paramiliter Rapid Support Force (RSF) dalam perang sipil di Sudan. UEA sendiri telah berulang kali membantah bahwa mereka memberikan dukungan finansial, militer dan politik kepada RSF
“Seluruh dunia telah menyaksikan, selama lebih dari dua tahun, kejahatan agresi terhadap kedaulatan Sudan, integritas wilayah, dan keamanan warga negaranya yang dilakukan oleh UEA,” kata dewan tersebut, dikutip dari Anadolu.
1. ICJ tolak gugatan Sudan terhadap UEA atas kasus genosida
Keputusan tersebut diambil sehari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) menolak gugatan Sudan yang menuduh Abu Dhabi terlibat dalam genosida di provinsi Darfur barat. Pengadilan memutuskan bahwa kasus itu tidak dapat dilanjutkan karena UEA telah memilih untuk tidak terikat pada Pasal 9 Konvensi Genosida, yang berarti negara tersebut tidak dapat dituntut oleh negara lain atas tuduhan genosida.
Reem Ketait, wakil asisten menteri urusan politik UEA, menyebut keputusan pengadilan sudah jelas dan tegas.
“Komunitas internasional harus segera fokus pada upaya mengakhiri perang yang menghancurkan ini dan mendukung rakyat Sudan, serta memastikan bantuan kemanusiaan menjangkau semua yang membutuhkan,” ujarnya, dikutip dari BBC.
Baik militer Sudan maupun RSF sama-sama dituduh melakukan kejahatan perang.