Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warga Sudan yang menerima bantuan dari UNHCR. (Twitter.com/UNHCR Sudan)

Jakarta, IDN Times - Negara bagian Darfur Tengah di Sudan, pada Minggu (13/11/2022) malam, mengumumkan keadaan darurat selama satu bulan setelah terjadi konflik antarsuku yang mengakibatkan 24 orang tewas dan 41 orang lainnya luka-luka.

Pihak mediator yang ingin menyelesaikan konflik itu diserang oleh orang-orang bersenjata dari suku yang berselisih karena dituduh memihak salah satu suku.

1. Situasi masih di luar kendali

Melansir Africa News, Gubernur Darfur Tengah Saad Adam Babiker menyampaikan keadaan darurat perlu diberlakukan karena kedua pihak yang berkonflik menembakan peluru tajam ke komisi rekonsiliasi yang berusaha menyelesaikan konflik.

Deklarasi darurat itu membuat pertemuan di wilayah yang berselisih dilarang.

Konflik suku yang terjadi mulai meletus pada pekan lalu, yang melibatkan antara suku Arab Misseriya dan suku Aulad Rached di desa-desa dekat Zalingei, ibu kota Darfur Tengah di Sudan bagian barat. Menurut, seorang pemimpin suku Misseriya konflik itu terjadi setelah adanya moped dicuri.

Pertempuran antarsuku itu dilaporkan sampai saat ini masih terus terjadi.

"Rumah-rumah telah dibakar dan situasinya masih di luar kendali meskipun pasukan pemerintah dikirim," kata seorang pembesar dari suku Aulad Rached.

2. Pekan lalu wilayah lain di Sudan juga umumkan keadaan darurat

Editorial Team

Tonton lebih seru di