Warga Sudan yang menerima bantuan dari UNHCR. (Twitter.com/UNHCR Sudan)
Konflik suku sudah sering terjadi di Sudan dan semakin meningkat sejak kudeta oleh panglima militer Jenderal Abdel Fattah al-Burhane pada Oktober 2021. Hal itu karena kekosongan keamanan yang diciptakan oleh kudeta tersebut.
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan konflik yang terjadi sepanjang tahun ini telah membunuh lebih dari 800 orang dan membuat lebih dari 265 ribu orang harus mengungsi.
Wilayah Darfur telah sejak lama mengalami kekerasan, terutama suku yang bersaing. Kekerasan tersebut antara lain disebabkan oleh sengketa wilayah dan kesulitan akses air.
Perang di Darfur pada 2003, antara rezim mayoritas Arab Omar al-Bashir dan pemberontak dari etnis minoritas yang mengklaim mengalami diskriminasi telah menyebabkan sedikitnya 300 ribu orang tewas dan 2,5 juta orang terpaksa mengungsi, sebagian besar terjadi pada tahun-tahun awal konflik.
Saat ini Bashir berada di penjara setelah pemerintahannya digulingkan pada 2019 di bawah tekanan orang-orang yang turun ke jalan dan tentara.