Ilustrasi seruan untuk peduli terhadap linkungan. (Unsplash.com/Markus Spiske)com/
Para pendukung proposal ini menyampaikan Swiss mengalami berkurangnya sumber daya alam dan spesies lebah, katak, burung, lumut, dan satwa liar lainnya. Mereka berpendapat ruang hijau yang dilindungi akan menjadi daya tarik utama pariwisata dan lebih banyak ruang hijau akan mendukung ekonomi.
“Keanekaragaman alam menjamin kemurnian udara, air minum, penyerbukan, kesuburan tanah, dan pasokan makanan kita. Namun, di Swiss, keanekaragaman hayati sedang menurun. Sepertiga dari semua spesies tumbuhan dan hewan kita terancam atau telah punah," kata sebuah komite yang mendukung gagasan tersebut.
Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan, sebuah lembaga pemikir beranggotakan 38 negara yang sebagian besar kaya, telah menghasilkan tinjauan komparatif tentang ancaman terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan. Hasilnya negara Eropa itu berada di peringkat empat teratas dengan tingkat spesies terancam tertinggi di semua delapan kategori satwa liar.
Pendukung menyampaikan taktor-faktor yang melatarbelakangi melemahnya keanekaragaman hayati di sungai, danau, lembah, dan pegunungan ini antara lain karena pertanian intensif, perubahan tanah, fragmentasi lanskap, pembangunan jalan dan perumahan yang memotong habitat satwa liar, dan polusi dan perubahan iklim.