Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KTT Perdamaian Ukraina Digelar di Swiss Hari Ini

Bendera Swiss. (pixabay.com/Hans)

Jakarta, IDN Times - Swiss menjadi tuan rumah dari KTT Perdamaian yang membahas kelanjutan konflik di Ukraina pada 15-16 Juni 2024. Gelaran KTT ini diselenggarakan di Burgenstock, kanton Nidwalden.

Dilansir dari laman resmi pemerintahan Swiss, Sabtu (15/6/2024), KTT ini digelar dengan tujuan untuk mengembangkan pemahaman terkait jalan menuju perdamaian yang adil dan abadi di Ukraina.

Menindaklanjuti permintaan Ukraina, Swiss mengundang lebih dari 160 delegasi di seluruh dunia untuk turut serta dalam KTT Perdamaian pertama ini, termasuk Indonesia. Dari daftar kehadiran yang tertera di laman tersebut, tertulis bahwa Indonesia mengirimkan wakilnya yaitu Duta Besar RI untuk Swiss, Ngurah Swajaya.

Sementara dari negara-negara sekutu Uni Eropa dan Amerika, mayoritas kepala negaranya bakal hadir, seperti Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Presiden Polandia Andrzej Duda, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan masih banyak lagi.

1. KTT akan membahas formula perdamaian Ukraina

Nantinya KTT ini akan membahas sejumlah formula perdamaian untuk Ukraina dan proposal perdamaianlainnya yang sejalan dan sesuai dengan Piagam PBB serta prinsip utama hukum internasional.

KTT Perdamaian pertama ini juga bakal menyediakan wadah dialog untuk Ukraina menuju perdamaian yang komprehensif, adil dan abadi, lalu mempromosikan pemahaman bersama untuk kerangka kerja terkait, serta bersama-sama menentukan peta jalan tentang bagaimana melibatkan dua belah pihak untuk proses perdamaian.

2. Rusia tidak hadir

Sementara itu, sebagai tuan rumah, Swiss juga berulangkali mengisyaratkan keterbukaannya untuk menyampaikan undangan ke Rusia untuk hadir dalam KTT ini. Namun, Rusia menolak.

Sampai kemarin, tidak ada undangan resmi yang dikeluarkan Swiss untuk Rusia. Di sisi lain, Swiss berkeyakinan bahwa Rusia juga harus diikutsertakan dalam proses perdamaian ini.

3. Rusia ajukan syarat untuk hentikan perang di Ukraina

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (twitter.com/mfa_russia)

Presiden Rusia Vladimir Putin menguraikan sejumlah syarat agar Rusia dan Ukraina bisa mengakhiri perang yang telah berlangsung selama dua tahun ini.

“Rusia bisa menghentikan pertempuran jika Ukraina membatalkan niatnya untuk bergabung dengan NATO,” kata Putin, dikutip dari The Guardian.

“Segera setelah Ukraina mulai menarik pasukan dari Donbas dan Novorossiya dan berjanji untuk tidak bergabung dengan NATO, Rusia akan menghentikan tembakan dan siap negosiasi,” ucap dia.

Putin juga meminta agar pasukan Ukraina untuk menarik pasukannya dari empat wilayah timur, yaitu Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia. Empat wilayah ini dianeksasi Moskow pada 2022 dan dikecam dunia internasional.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us