Jakarta, IDN Times - Di tengah lockdown, pemerintah India mencari orang-orang yang menghadiri acara tablig di New Delhi pada 13-15 Maret lalu. Acara yang diselenggarakan oleh gerakan misionaris Muslim itu telah melanggar peraturan dari pemerintah India terkait ancaman COVID-19.
Komunitas Jemaah Tabligh membantah tuduhan tersebut. Meski demikian, markas Jemaah Tabligh yang berada di Nizamuddin, New Delhi telah ditutup dan disegel oleh pihak berwenang pada Selasa (31/3).
Seperti yang dikutip dari Al Jazeera, Menteri Kesehatan New Delhi Satyender Jain mengatakan ada 24 orang yang tinggal di Nizamuddin positif terinfeksi COVID-19, serta tujuh orang yang menghadiri tablig itu meninggal.
Akibat insiden yang terjadi di ibu kota India tersebut, muncul pemberitaan di media bahwa umat Islam menjadi biang kerok COVID-19 di India dan akan menyebarkannya ke seluruh dunia.