Jakarta, IDN Times - Sejumlah warga Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel pada Senin (13/10/2025) mengaku mengalami penyiksaan dan penghinaan selama dalam penahanan. Salah satu dari mereka bahkan menggambarkan Penjara Ofer di Tepi Barat yang diduduki sebagai rumah jagal.
“Rasanya sangat berat. Tidak ada manusia waras yang bisa membayangkan apa yang mereka saksikan di penjara. Anda tidak bisa membayangkan cara mereka memperlakukan tahanan. Mereka mempermalukan kami dan memukuli kami setiap hari tanpa alasan," ungkap Ahmed Awad, salah satu tahanan yang dibebaskan, kepada CNN.
Faisal Mahmood Abdullah Al Khaleefi, mantan tahanan lainnya, menuturkan bahwa mereka tidak diberikan akses perawatan selama di penjara. Bahkan, para dokter di sana ikut memukuli mereka.
Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) juga menyatakan bahwa beberapa tahanan yang dibebaskan di Ramallah dipukuli oleh petugas keamanan Israel sebelum naik bus. Beberapa di antaranya mengalami patah tulang rusuk dan trauma pada mata. Namun, Layanan Penjara Israel mengaku tidak tahu menahu mengenai insiden tersebut.