Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Taiwan Cho Jung-tai menegaskan, gagasan ‘kembali’ ke China bukan pilihan bagi 23 juta warga Taiwan. Pernyataan ini disampaikan sehari setelah Presiden China Xi Jinping kembali menekan klaim kedaulatan Beijing atas Taiwan dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dalam percakapan itu, Xi menyebut, ‘kembalinya Taiwan ke China’ setelah Perang Dunia II adalah bagian penting dari visi Beijing tentang tatanan dunia. Pemerintah Taiwan langsung menolak klaim tersebut.
“Kami harus kembali menegaskan bahwa Republik China - Taiwan, adalah negara yang sepenuhnya berdaulat dan merdeka,” kata Cho kepada wartawan di luar parlemen, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (26/11/2025).
“Bagi 23 juta warga negara kami, ‘kembali’ bukanlah opsi — ini sangat jelas,” sambungnya.
Dalam sistem Taiwan, perdana menteri bertanggung jawab atas urusan pemerintahan sehari-hari, sementara isu pertahanan dan hubungan luar negeri menjadi kewenangan presiden.
