Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China Bawa Konflik Taiwan dengan Jepang ke PBB

Bendera China (pixabay.com/SW1994)
Bendera China (pixabay.com/SW1994)
Intinya sih...
  • China membawa sengketa dengan Jepang soal Taiwan ke PBB
  • China menegaskan akan menggunakan hak membela diri jika Jepang mengambil tindakan agresif
  • Pernyataan PM Jepang dianggap melanggar hukum internasional, China memberikan tekanan ekonomi pada Jepang
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - China membawa sengketa yang semakin memburuk dengan Jepang mengenai Taiwan ke ranah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Jum’at (21/11/2025). China mengecam keras pernyataan Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, yang dianggap mengancam intervensi militer atas Taiwan.

Dalam surat resmi kepada Sekretaris Jenderal PBB, China menegaskan akan membela diri dengan tegas jika Jepang mengambil langkah agresif terkait Taiwan.

1. China akan menggunakan hak untuk membela diri

China secara resmi membawa sengketa dengan Jepang soal Taiwan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam surat kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, Duta Besar China, Fu Cong, menuduh Jepang berencana melakukan intervensi bersenjata jika terjadi konflik di Selat Taiwan.

Fu Cong menegaskan bahwa China akan menggunakan hak membela diri sesuai Piagam PBB dan hukum internasional jika Jepang mengambil tindakan agresif.

"Jika Jepang berani melakukan intervensi dalam situasi lintas Selat Taiwan, itu akan dianggap sebagai tindakan agresi," kata Fu Cong dalam suratnya, dilansir The Japan Times.

2. Pernyataan PM Jepang dianggap melanggar hukum internasional

Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, menyatakan bahwa serangan China ke Taiwan bisa dikategorikan sebagai situasi yang mengancam kelangsungan hidup Jepang. Pernyataan ini pertama kali diucapkan secara eksplisit oleh pemimpin Jepang.

Pernyataan Takaichi langsung memicu kecaman dari Beijing. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menilai bahwa pernyataan tersebut melanggar hukum internasional dan norma diplomatik.

"Jepang harus segera menarik pernyataan tersebut dan menghentikan provokasi yang mengancam kestabilan kawasan," kata Mao Ning, dilansir Le Monde.

3. Tekanan China pada Jepang agar menghentikan pernyataan provokatif soal Taiwan

China membatalkan pertemuan pejabat budaya dengan Jepang dan Korea Selatan pada Kamis (20/11/2025), sebagai respons atas meningkatnya ketegangan. Pembatalan ini menjadi bagian dari reaksi China yang lebih luas, termasuk larangan perjalanan ke Jepang dan pembatalan konser-konser artis Jepang di China.

Selain itu, impor makanan laut dari Jepang ke China juga dihentikan sementara. Langkah ini adalah bentuk tekanan ekonomi yang diambil China untuk menekan Jepang agar menghentikan pernyataan provokatif soal Taiwan. Dampaknya, hubungan budaya dan perdagangan antara kedua negara mulai terganggu.​

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Sekber 8 Parpol Nonparlemen, Usul Parliamentary Threshold 1 Persen

22 Nov 2025, 19:16 WIBNews