Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekretariat Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). (icc-cpi.int)
Sekretariat Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). (icc-cpi.int)

Jakarta, IDN Times – Pengadilan Internasional (ICJ) telah membacakan putusan terkait kasus genosida yang dilakukan Israel, Jumat (26/1/2024). Dalam kesempatan itu, hakim Joan Donoghue tidak menyerukan untuk tindakan gencatan senjata.

”ICJ menuntut Israel untuk mencoba membendung kematian dan kerusakan di Jalur Gaza namun tidak memerintahkan gencatan senjata,” lapor Al Jazeera.

Di samping itu, Israel diminta untuk segera mengizinkan akses bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.

1. ICJ minta Israel melapor dalam satu bulan

Ilustrasi bendera Israel (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Dalam pembacaan putusan tersebut, Israel diharuskan melaporkan ke pengadilan dalam waktu satu bulan tentang apa yang dilakukannya untuk menegakkan perintah, guna mengambil semua tindakan dalam kekuasaannya untuk mencegah tindakan genosida di Gaza.

Hakim Donoghue mengatakan keputusan tersebut menciptakan kewajiban hukum internasional bagi Israel.

Pengadilan juga memerintahkan Israel untuk mengambil tindakan untuk mencegah tindakan genosida di Jalur Gaza.

2. Reaksi Palestina dan Afrika Selatan

Ilustrasi (Unsplash.com/Ahmed Abu Hameeda)

Perwakilan Afrika Selatan yang hadir dalam pembacaan putusan tersebut menyambut baik seruan sementara dari ICJ pada Jumat. Mereka berharap Israel tidak akan bertindak untuk menggagalkan penerapan perintah pengadilan.

Lebih lanjut, dikatakan bahwa putusan tersebut menandai tonggak penting dalam pencarian keadilan bagi rakyat Palestina.

Sementara, Kementerian Luar Negeri Palestina turut menyambut baik putusan itu. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian menyebutnya sebagai “pengingat penting” bahwa tidak ada negara yang kebal hukum.

3. Kehancuran Gaza

Anak-anak di Gaza. (twitter.com/@UNICEF)

Hakim Donoghue mengakui, pengadilan mencatat bahwa operasi militer yang dilakukan oleh Israel telah mengakibatkan banyak kematian dan cedera.

Selain itu, kehancuran besar-besaran rumah, pemindahan paksa sebagian besar penduduk dan kerusakan parah pada infrastruktur sipil menjadi tidak terlekkan.

Dia melanjutkan dengan mengutip pernyataan pejabat senior PBB Martin Griffiths, yang mengatakan Gaza telah menjadi tempat kematian dan keputusasaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team