Tak Hanya Manusia, Ribuan Lumba-Lumba Tewas Akibat Perang Ukraina

Jakarta, IDN Times - Ilmuwan mengklaim bahwa perang Rusia di Ukraina telah menewaskan ribuan lumba-lumba di Laut Hitam. Hal tersebut memicu kekhawatiran soal dampak buruk dari perang terhadap ekosistem laut.
Rusia melancarkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari. Pada awal Mei, ilmuwan telah memperingatkan bahwa invasi itu kemungkinan besar juga akan berdampak pada rusaknya ekosistem laut. Ini karena Laut Hitam telah jadi arena pertempuran utama antara Rusia dengan Ukraina.
1. Polusi suara kemungkinan jadi penyebab kematian lumba-lumba
Pada awal Mei, The Turkish Marine Research Foundation (TUDAV) mengumumkan, lebih dari 80 lumba-lumba ditemukan mati di Laut Hitam. Mereka menyebutnya sebagai peningkatan kematian yang luar biasa.
Dikutip dari media Turki Hurriyet Daily News, Bayram Ozturk, ketua TUDAV, mengamini bahwa kemungkinan trauma akustik menjadi penyebab kematian lumba-lumba di pantai Turki.
Setengah dari lumba-lumba yang tewas diketahui usai terjerat jaring ikan. Tapi nasib lumba-lumba lain yang tewas masih jadi pertanyaan, karena tidak ada tanda-tanda terjerat atau luka tembak di bangkai.
Ugur Ozandikci, akadimisi Universitas Sinop, menjelaskan perang Rusia di Ukraina telah menyebabkan polusi suara di laut yang mungkin jadi sebab kematian lumba-lumba.